ARDI DENGAN BUAH KESUKAANNYA

Ardi, bocah kecil berumur sekitar 8 tahun berlari riang di sebuah supermarket sembari menggendong tas kecil di pundaknya. Di dalam tas kecil itu, ada banyak uang yang dibawanya, karena dia ingin membeli semua yang dia inginkan, terutama semua jenis buah kesukaannya.

Ardi akhirnya sampai di sebuah meja yang terpajang banyak sekali buah potong yang sudah di kemas. Disamping meja itu berdiri pramuniaga toko yang sedang menyusun dan merapikan pajangan buah yang ada di meja.

“Tolong, bantu aku pilihkan apel yang bagus dan manis,” pinta Ardi.

“Baiklah, Adik mau beli berapa?” tanya pramuniaga toko .

“5 buah apel,” jawab Ardi.

“Yang lainnya ini buah apa” tanya Ardi kembali

“Ada semangka, pepaya, melon” jawab praminiaga dengan senyum

“Aku, mau semuanya,lima…lima” jawab Ardi penuh semangat.

Ardipun  menaruh semua buah yang di ambil itu ke dalam keranjang merah. Setelah itu dia berputar ke sana kemari mencari buah kesukaannya yang lain di toko. Itu dia! STRAWBERRY.

“Aku beli lima! Aku suka sekali Strawberry! Tolong, pilihkan yang manis ya, kak,” pinta Ardi ke pramuniaga yang ada di sana dengan riang. Tiba-tiba tanpa di sadari Ardi di tegur sama temannya Kalil yang juga ada di supermarket itu bersama ibunya “Ardi, kamu membeli banyak sekali buah. Apa kamu mau mengadakan pesta buah?”

“Tidak. Aku kan suka buah, makanya aku beli banyak-banyak,” jawab Ardi.

“Benarkah kamu bisa menghabiskannya sendiri?” tanya Kalil sambil memilih-milih jeruk dan memasukkannya ke kantong.

“Tentu saja,” kata Ardi, lalu menerima lima pack Strawberry dari pramuniaga.

Terlihat sekali tangan Ardi keberatan mengangkat buah yang ada di keranjang. Tetapi ketika akan ke kasir untuk membayar buah, dia melihat buah naga di balik pilar.

“Buah Naga  itu besar-besar dan harganya murah. Sisa uang di tas kecilku masih cukup untuk membeli sekilo buah naga,” pikir Ardi. Ardi pun mendekati buah naga, lalu berkata, “Aku mau beli buah naga sekilo.”

Ardi pulang dengan bawaan yang sangat berat. Dan uang di tasnya sudah tidak ada lagi. Sesampainya di rumah, dia mulai memakan satu per satu buah itu sampai kekenyangan. Olala….., dia tidak bisa menghabiskan semua buah itu. Padahal buahnya masih cukup banyak.

Ardi bersandar di dinding sambil memegangi perutnya yang besar. Dia terus berusaha memakan buah-buah itu, hingga akhirnya, perutnya sudah tidak bisa menampung lagi.

“Apa aku bagikan saja ke teman-temanku?” pikir Ardi saat melihat buah-buanhnya masih begitu banyak. “Ah, tidak. Ini, kan, buah kesukaanku. Lebih baik aku simpan sendiri dan kumakan besok.”

Tetapi esok harinya. Ardi mendapati buah-buah itu busuk. Ah, dia sangat menyesal. lni semua karena aku membeli terlalu banyak buah. Seharusnya bisa membelinya secukupnya saja.

“Seandainya aku mau berbagi ke temanku, pasti buah-buah itu tidak sia-sia aku beli,” ucap Ardi sedih.

Jadi kalau membeli sesuatu harus secukupnya. Jika berlebihan, nanti akan sia-sia.

Oleh : Mursito Bambang

Nah, apakah kamu sudah membeli buah secukupnya untuk dikonsumsi hari ini?

Beli buahnya di Pasar Buah Pekanbaru ya…

Leave a Reply

Wordpress Social Share Plugin powered by Ultimatelysocial